Frequently Asked Question (FAQ)

Kumpulan pertanyaan yang paling sering diajukan oleh client terkait integrasi, penggunaan, operasional, dan teknis Lion Parcel API.

1. Apakah saya boleh langsung menggunakan API Lion Parcel tanpa perjanjian kerja sama?

Tidak. Anda harus menjadi partner resmi Lion Parcel terlebih dahulu dan mendapatkan Client ID / API Key dari tim integrasi sebelum dapat menggunakan API.

2. Apa perbedaan antara Shipment ID dan STT (Resi)?

Shipment ID → digunakan pada metode C2C Auto Pickup/Dropoff dan hanya dibuat setelah client membuat shipment. Belum menjadi resi resmi.

STT → nomor resi resmi Lion Parcel yang digunakan untuk pengiriman, tracking, dan operasional. Pada metode Client Booking, STT dibuat langsung ketika shipment dibuat.

3. Bagaimana saya mengetahui STT saya di retur?

Gunakan Tracking API dan baca parameter stt_journey_type → berisi nilai yang mengandung return, returnhq, atau cancel.

Jika salah satu muncul, maka paket harus dianggap barang retur oleh sistem Anda.

4. Kapan terjadi Shipment Adjustment?

Adjustment terjadi ketika berat atau volume aktual hasil penimbangan operasional berbeda dengan data awal dari client.

Client akan menerima perubahan berat/harga melalui Tracking API atau Webhook event (jika diaktifkan).

5. Apakah Lion Parcel memiliki Postman Collection untuk testing?

Ya. Postman Collection tersedia dan dapat dibagikan oleh tim integrasi. Anda dapat menggunakannya dalam environment sandbox untuk testing.

6. Apa itu environment Sandbox dan apa tujuannya?

Environment Sandbox adalah environment testing Lion Parcel yang menggunakan data dummy. Tujuannya untuk menguji integrasi tanpa memicu aktivitas operasional nyata.

7. Bagaimana jika saya ingin menguji integrasi dengan beberapa token (multi-token)?

Anda bisa menggunakan banyak token asalkan:

  • Masing-masing token sesuai dengan Client ID yang berbeda,

  • Sistem Anda mampu memetakan token → akun yang benar,

  • Tidak mencampur hasil pengujian antar-token.

8. Apa yang harus dilakukan jika API mengembalikan error 400 / 401 / 500?

Gunakan panduan dasar berikut:

  • 400 Bad Request → Periksa payload JSON & field wajib.

  • 401 Unauthorized → Periksa API Key / token Anda.

  • 500 Internal Error → Coba ulang setelah beberapa saat atau kontak support.

9. Apakah Lion Parcel mendukung webhook untuk status tracking?

Ya. Webhook status update tersedia untuk partner tertentu. Anda dapat menerima update real-time setiap kali status paket berubah.

10. Apakah saya bisa mendapatkan resi (STT) saat shipment dibuat?
  • Ya, jika menggunakan Client Booking Method.

  • Tidak, jika menggunakan C2C Auto Pickup/Dropoff — STT baru dibuat oleh gerai Lion Parcel setelah paket diserahkan

11. Bagaimana jika paket hilang atau rusak?

Kasus ini akan ditangani oleh Operational Support.

Client dapat menghubungi tim ops dengan memberikan STT terkait.

12. Apakah API Lion Parcel memiliki rate limit?

Ya. lion parcel ada rate limiter di endpoint list bisa di lihat di link ini https://docs.google.com/spreadsheets/d/1uzFj_2qZTf1SQHVTSbGpY_vXqWEmE3mKnaKWy7weQjw/edit?gid=300192018#gid=300192018, disarankan mengikuti praktik:

  • gunakan retry mechanism,

  • hindari spam request,

13. Berapa lama proses validasi integrasi sebelum go-live?

Biasanya 7 hari kerja, tergantung kompleksitas integrasi dan kelengkapan test-case client.

14. Dapatkah Lion Parcel membantu debugging integrasi?

Ya. Tim integrasi menyediakan support untuk debugging request, error handling, dan pengecekan payload selama masa onboarding.

15. Siapa yang harus saya hubungi jika ada kendala teknis atau operasional?

Tim integrasi Lion Parcel melalui whatsapp yang ada di menu Help Center

Last updated